Nono, si Anak Rembulan, berangkat sendiri berlibur ke Wlingi, tempat tinggal Mbah Sastro. Ia selalu suka liburan di sana, karena ia bisa bersepeda keliling Wlingi dan bermandi-mandi di Sungai Lekso yang menyegarkan. Tak jarang juga Nono membantu Mbah Mas yang punya warung makan di Stasiun Wlingi. Suatu hari, Nono ditugaskan untuk membeli tahu goreng ke Njari, ke tempat Mbah Pur, kakek buyutnya. Nono pun berangkat dengan sepeda. Nono mengambil jalan pintas menuju Njari. Di tengah perjalanan, ia berhenti sejenak untuk melihat sebatang pohon kenari besar di tepi Kali Njari yang pernah diceritakan oleh Mbah Pur. Menurutnya, dahulu ada seorang anak bernama Trimo yang menghilang di dalam pohon kenari itu. Trimo menghilang ketika ia sedang berlindung dari serangan Belanda. Ia lenyap begitu saja, seolah-olah pohon besar itu telah menelannya. Nono beristirahat dan merendam kakinya di Kali Njari yang dangkal. Sepedanya diparkirkan di pohon kenari tadi. Namun, ketika ia kembali, sepeda itu tidak ada. Ia pun dikejutkan dengan kedatangan seorang anak bernama Trimo yang memperingatkannya untuk bersembunyi. Akan tetapi, Kapitan d’Jaree dengan mudahnya dapat menemukan tempat persembunyian mereka. Sadarlah Nono bahwa ia sedang berada di zaman Belanda. Pohon kenari besar tadi menghilang, digantikan oleh tenda-tenda, gerobak, kuda, serta orang-orang dan pasukan Belanda yang tiba-tiba berdiri mengelilinginya. Nono nyaris dihukum gantung gara-gara kaos Manchester United yang dikenakannya saat itu. Setelah itu, dia terperangkap di Warung Mbok Rimbi yang merupakan jelmaan iblis, berkawan dengan kelompok Semut Hitam yang ternyata adalah segerombolan pencuri. Nono juga bertemu legenda Gunung Kelud, Mahesasura dan Lembusura, berjumpa dengan Saarce si putri Belanda yang dapat mengubah dirinya menjadi burung kenari, dan berhadapan dengan Sri Ratu yang dijuluki ‘Setan Merah’ karena kekejamannya. Tiba-tiba Nono diminta untuk memimpin perang yang disebabkan oleh konspirasi orang-orang dalam kerajaan. Dalam hal penggunaan latar pada ciri umum cerita fantasi adalah?

Nono, si Anak Rembulan, berangkat sendiri berlibur ke Wlingi, tempat tinggal Mbah Sastro. Ia selalu suka liburan di sana, karena ia bisa bersepeda keliling Wlingi dan bermandi-mandi di Sungai Lekso yang menyegarkan. Tak jarang juga Nono membantu Mbah Mas yang punya warung makan di Stasiun Wlingi. Suatu hari, Nono ditugaskan untuk membeli tahu goreng ke Njari, ke tempat Mbah Pur, kakek buyutnya. Nono pun berangkat dengan sepeda. Nono mengambil jalan pintas menuju Njari. Di tengah perjalanan, ia berhenti sejenak untuk melihat sebatang pohon kenari besar di tepi Kali Njari yang pernah diceritakan oleh Mbah Pur. Menurutnya, dahulu ada seorang anak bernama Trimo yang menghilang di dalam pohon kenari itu. Trimo menghilang ketika ia sedang berlindung dari serangan Belanda. Ia lenyap begitu saja, seolah-olah pohon besar itu telah menelannya. Nono beristirahat dan merendam kakinya di Kali Njari yang dangkal. Sepedanya diparkirkan di pohon kenari tadi. Namun, ketika ia kembali, sepeda itu tidak ada. Ia pun dikejutkan dengan kedatangan seorang anak bernama Trimo yang memperingatkannya untuk bersembunyi. Akan tetapi, Kapitan d’Jaree dengan mudahnya dapat menemukan tempat persembunyian mereka. Sadarlah Nono bahwa ia sedang berada di zaman Belanda. Pohon kenari besar tadi menghilang, digantikan oleh tenda-tenda, gerobak, kuda, serta orang-orang dan pasukan Belanda yang tiba-tiba berdiri mengelilinginya. Nono nyaris dihukum gantung gara-gara kaos Manchester United yang dikenakannya saat itu. Setelah itu, dia terperangkap di Warung Mbok Rimbi yang merupakan jelmaan iblis, berkawan dengan kelompok Semut Hitam yang ternyata adalah segerombolan pencuri. Nono juga bertemu legenda Gunung Kelud, Mahesasura dan Lembusura, berjumpa dengan Saarce si putri Belanda yang dapat mengubah dirinya menjadi burung kenari, dan berhadapan dengan Sri Ratu yang dijuluki ‘Setan Merah’ karena kekejamannya. Tiba-tiba Nono diminta untuk memimpin perang yang disebabkan oleh konspirasi orang-orang dalam kerajaan. Dalam hal penggunaan latar pada ciri umum cerita fantasi adalah?

  1. penggunaan latar lintas ruang dan waktu
  2. penggunaan latar campuran
  3. penggunaan latar yang tidak ada lintas ruang dan waktu
  4. penggunaan latar campuran lintas waktu
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: A. penggunaan latar lintas ruang dan waktu.

Dilansir dari Ensiklopedia, nono, si anak rembulan, berangkat sendiri berlibur ke wlingi, tempat tinggal mbah sastro. ia selalu suka liburan di sana, karena ia bisa bersepeda keliling wlingi dan bermandi-mandi di sungai lekso yang menyegarkan. tak jarang juga nono membantu mbah mas yang punya warung makan di stasiun wlingi. suatu hari, nono ditugaskan untuk membeli tahu goreng ke njari, ke tempat mbah pur, kakek buyutnya. nono pun berangkat dengan sepeda. nono mengambil jalan pintas menuju njari. di tengah perjalanan, ia berhenti sejenak untuk melihat sebatang pohon kenari besar di tepi kali njari yang pernah diceritakan oleh mbah pur. menurutnya, dahulu ada seorang anak bernama trimo yang menghilang di dalam pohon kenari itu. trimo menghilang ketika ia sedang berlindung dari serangan belanda. ia lenyap begitu saja, seolah-olah pohon besar itu telah menelannya. nono beristirahat dan merendam kakinya di kali njari yang dangkal. sepedanya diparkirkan di pohon kenari tadi. namun, ketika ia kembali, sepeda itu tidak ada. ia pun dikejutkan dengan kedatangan seorang anak bernama trimo yang memperingatkannya untuk bersembunyi. akan tetapi, kapitan d’jaree dengan mudahnya dapat menemukan tempat persembunyian mereka. sadarlah nono bahwa ia sedang berada di zaman belanda. pohon kenari besar tadi menghilang, digantikan oleh tenda-tenda, gerobak, kuda, serta orang-orang dan pasukan belanda yang tiba-tiba berdiri mengelilinginya. nono nyaris dihukum gantung gara-gara kaos manchester united yang dikenakannya saat itu. setelah itu, dia terperangkap di warung mbok rimbi yang merupakan jelmaan iblis, berkawan dengan kelompok semut hitam yang ternyata adalah segerombolan pencuri. nono juga bertemu legenda gunung kelud, mahesasura dan lembusura, berjumpa dengan saarce si putri belanda yang dapat mengubah dirinya menjadi burung kenari, dan berhadapan dengan sri ratu yang dijuluki ‘setan merah’ karena kekejamannya. tiba-tiba nono diminta untuk memimpin perang yang disebabkan oleh konspirasi orang-orang dalam kerajaan. dalam hal penggunaan latar pada ciri umum cerita fantasi adalah penggunaan latar lintas ruang dan waktu.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. penggunaan latar lintas ruang dan waktu adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban B. penggunaan latar campuran adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban C. penggunaan latar yang tidak ada lintas ruang dan waktu adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. penggunaan latar campuran lintas waktu adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. penggunaan latar lintas ruang dan waktu.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Artikel Terkait Lainnya :

Tinggalkan komentar


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

close