Tiga unsur penting dalam sejarah adalah?
- Manusia, Ruang dan Waktu
- Fisik, Non Fisik dan Rohani
- Faktual, Maya dan Transparansi
- Manusia, Jiwa dan Raga
- Semua jawaban benar
Jawaban yang benar adalah: A. Manusia, Ruang dan Waktu.
Dilansir dari Ensiklopedia, tiga unsur penting dalam sejarah adalah Manusia, Ruang dan Waktu.
Pembahasan dan Penjelasan
Menurut saya jawaban A. Manusia, Ruang dan Waktu adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.
Menurut saya jawaban B. Fisik, Non Fisik dan Rohani adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
Menurut saya jawaban C. Faktual, Maya dan Transparansi adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.
Menurut saya jawaban D. Manusia, Jiwa dan Raga adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.
Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.
Kesimpulan
Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Manusia, Ruang dan Waktu.
Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Artikel Terkait Lainnya :
- Pak Theo tidak pernah melanggar lampu merah, Ia juga tidak pernah parkir di sembarang tempat. Pak Theo menunjukkan kebiasaan?
- Bacalah teks cerita pendek berikut!Maaf!Putu Wijaya…“Betul. Dan sekarang sudah terbukti itu bohong! Dia pasti malu besar. Dia orang berpendidikan tinggi, pasti dia tidak akan berani minta maaf karena dia tahu fitnahnya yang kejam itu sukar dimaafkan. Kita kesana saja, jangan biarkan dia berdosa. Sekarang mumpung masih siang.”Aku cepat mengganti baju dan sandal.“Ayo, Bu!”Istriku tak membantah, hanya penasaran.“Kenapa Bapak jadi berubah pikiran? Bukannya Bapak yang kemarin mati-matian menolak keras waktu diajak untuk silaturahmi maaf-memaafkan ke situ?” ”Ya tapi tadi aku kedatangan tamu. “Tolonglah orang yang tidak berani mengakui dosanya supaya berkurang dosanya dan supaya aku sendiri tidak berdosa karena sudah membiarkan orang terus berdosa. Ayo, Bu.”Istriku tambah heran“Tamu siapa? Memang tadi ada tamu?”“Sudah, kok ngomong terus. Ayo cepat nanti keburu malam.”Dalam perjalanan istriku terus bertanya-tanya. Apa yang sudah menyebabkan aku berbalik pikiran. Menurut dia, sudah betul apa yang aku putuskan. Menurut istriku, orang kaya itu adalah teroris yang berbuat seenak perutnya sendiri saja. Tanpa punya bukti dia main tuduh mengatakan aku sudah makan uang warga. Dan itu menyangkut nilai sampai setengah miliar. Padahal uang itu tidak hilang, tapi dipinjamkan oleh bendahara pada warga yang memerlukan atas persetujuan panitia pembangunan sekolah itu sendiri. Dan orang kaya itu termasuk anggotanya, tapi tidak pernah hadir dalam rapat. Belum apa-apa dia sudah mengundang wartawan dan berkoar-koar. Maksudnya jelas, ingin mengundang simpati masyarakat karena ia ingin terpilih menjadi caleg. Akibatnya masyarakat marah. Hampir saja ia didemo. Tapi atas kesalahannya itu ia sama sekali tak merasa bersalah…Setelah tuan rumah yang dikunjungi tidak ada, mereka pun pulang…“Bapak, kamu mau menolong bangsat yang tak berani datang minta maaf karena keder lantaran dosanya sudah kelewatan itu, eh nggak tahunya masuk perangkap dan dipermalukan habis. Rumahnya kosong!”“Siapa?”“Setan kaya yang…”Taksu mengangkat tangan sambil memotong“Bapak sudah ditunggu tiga jam.”“Ditunggu? Ngapain, kan Bapak silaturahmi?”“Sudah tak bilangin begitu, tapi disitunya ngotot mau nungguin!”“Siapa sih?”“Saya, Pak.”Tiba-tiba di depan pintu muncul orang kaya itu. Darahku tersirap. Di belakangnya muncul istri dan kelima anaknya. Sekeluarga lengkap. Aku bengong. Sementara aku tadi ke rumahnya dan menunggu sambil memaki-maki, rupanya dia sekeluarga datang dan menunggu dengan sabar hanya untuk minta maaf. Orang kaya yang barusan aku maki-maki itu mendekat, langsung menjabat tanganku erat. Minta maaf atas segala kesalahannya dan memeluk. Istrinya menyusul. Lalu anak-anaknya satu persatu mencium tanganku dengan hormat, pasti sudah diberi instruksi oleh orang tuanya.Wajah istriku meledak gembira. Sumpah serapahnya kontan lenyap. Apalagi para tetangga keluar dari rumahnya, menyaksikan silaturahmi itu dan sekalian ikut salam-salaman. Taksu dengan gesit mengumpulkan suvenir yang berceceran di mana-mana lalu melenyapkannya di belakang. Hari itu menjadi hari perdamaian yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.Ya Tuhan, alangkah mudahnya seluruh rasa benci dan permusuhan itu diselesaikan oleh Hari Raya. Hari Raya adalah mahakarya. Aku memejamkan mata dan bersyukur.Tokoh utama pada cerita di atas adalah?
- Suku di Sumatera Selatan adalah?
- sistemetika Pancasila diletakkan dalam bentuk penataran P-4 terjadi masa?
- B,C,D,E,H,C,D,E,N,C,D,?
- Perubahan wujud benda yang ditunjukkan nomor 4 adalah?
- Tahap sosialisasi di mana individu belajar membentuk kepribadian dengan menyerap dan meniru orang-orang terdekat disebut tahap?
- Pilihan ganda Benar dan salah 1. Sumber – sumber penerimaan negara dalam negeri terdiri dari pajak penghasilan, pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan, cukai, BPHTB serta pajak lainnya 2. APBN atau APBD memiliki pengaruh yang besar terhadap sektor lain, seperti sektor moneter, neraca pembayaran dan sektor produksi?
- Setibanya Pak Usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, Larasati segera memulai pembicaraan. “Sebelum membicarakan soal Diah, saya perlu menjelaskan mengapa saya tidak mau membicarakan hal ini di sekolah karena saya ingin bicarakan adalah masalah yang harus diselesaikan dengan kacamata kemanusiaa, bukan kedinasan” “Maksud ibu apa? Saya khawatir, keinginan bapak untuk menghabisi Diah itu karena kebencian bapak terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat perhatian terhadap Diah. Dia anak yang lemah Pak, sudah mengalami berbagai cobaan hidup, sering murung karena menerima beban yang terlalu banyak dalam hidupnya. Karakter tokoh pak Usman dalam kutipan cerpen tersebut memiliki sifat?
- Penjelajah samudra yang dikenal sebagai penemu benua Amerika mengarungi samudra atas dukungan Ratu Isabella di Spanyol dengan kapal Santa Maria, Nina, dan Pinta dengan rute perjalanan di atas adalah?